TEKNIK MENGATASI IDE YANG
LONCAT-LONCAT ALIAS KAGAK FOKUS
Oleh : Wijaya Kusumah (guru bloger)
Gimana sih cara membuat diksi yang
tepat dan disukai pembaca?
Ada beberapa prinsip yang mesti Anda
ketahui dalam menyajikan tulisan yang tepat dan disukai pembaca.Saya sebut
dengan 'Tulisan Memikat' , diantaranya Anda lakukan ini :
1.
Tulisan
harus rapi, dalam artinya memahami fungsi-fungsi tanda baca dan kaidah
penulisan yang benar.
2.
Bahasa
tulisan berbeda dengan bahasa lisan.
3.
Menggunakan
bahasa yang sesuai dengan target pembaca kita. ni penting sebab tingkat
keahlian penulis dilihat bagaimana ia menuturkan isi yang komplek kedalam tulis
sederhana.
4.
Pilihan
kalimat-kalimat yang memancing daya imajinasi dan emosional pembaca. Sesuaikan
dengan kapasitas yang kita miliki berdasarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman
yang kita miliki.
5.
Tidak
mengulangi kata-kata yang sama dalam satu kalimat serta gunakan padanan kata
yang lain jika menggunakan makna yang sama.
6.
Kuatkan
data (sumber) artinya pilih data2 yang kuat untuk menjelaskan satu pembahasan.
7.
Posisikan
diri sebagai pembaca. Bagaimana seandainya
kamu membaca tulisan sendiri.
Saya katakan pasti diawal Anda akan
mengalami kondisi ini, sadar atau tidak. Biasanya muncul saat proses penulisan
sebuah buku, "Satu ide belum selesai muncul ide berikutnya dan begitu
seterusnya."
Lemahnya kesabaran. Ingin cepat
sukses. Tidak fokus, loncat
kesana-kemari. Lemahnya daya juang alias gampang nyerah, membuat banyak para
pemula gagal dipertengahan jalan, termasuk saat mengawali diri berproses untuk
menulis.
Lagi banyak ide tapi kebingungan gimana nulisnya ?
Udah nulis tapi ditengah jalan bingung dan mentok, mandeg ?
Malah, tulisan belum juga tuntas,
tiba-tiba muncul ide baru? Efeknya merasa bahwa
ide baru lebih bagus dari ide lama yang udah ditulis setengah jalan 🙈
Teman-teman
semua, dalam menulis saya percaya dengan prinsip ini, "makin banyak
memberi makin banyak menerima." atau pernyataan, "Kerja keras enggak
akan pernah mengkhianati hasil." Memberi nilai lebih, kerja lebih keras
dan sabar yang kuat dalam belajar dan komitmen itulah nasihat yang diajarkan
oleh Jack Ma, untuk mencapai kesuksesan di era ini .
Celakanya
kondisi justru membuat kita gampang move
on alias gampang loncat pindah menulis ke ide baru, meninggalkan tulisan lama
yang dianggap udah gak bagus. Gak menarik lagi untuk dilanjutkan. Klo ini yang
sedang dialami oleh teman-teman, saya akan sampaikan bahwa Anda sedang diserang
penyakit berbahaya. Penyakit yang biasa menyerang penulis pemula. Penyakit yang
bisa menghambat para pemula untuk fokus dan
lebih produktif dalam berkarya... Ini penyakit laten
Kedua: Muncul Ide yang Tidak
Nyambung dengan Tulisan Sebelumnya. Untuk
mengatasinya, selalu awali dengan pertanyaan apa hubungannya ide baru ini
dengan ide sudah ditulis?. Jika diawali dengan "pertanyaan" tersebut
maka ide yang tiba-tiba muncul justru akan menjadi penambah sudut pandangan
baru pada tulisan yang sedang ditulis. Cakupan menjadi lebih luas. Bukan malah
ditinggalkan ^^
Pertama:
Tidak selektif dalam memilih ide. Tidak semua ide itu bagus, bisa jadi itu
adalah ujian. Mengapa saya bilang
begitu? Sederhananya begini jika setiap
ide yang muncul Anda turuti tanpa berpikir matang maka yang ada Anda akan
diombang-ambingkan oleh ide baru yang selalu muncul setiap saat. Ingat, pikiran
kita tidak pernah berhenti menghasilkan ide.Kabar buruknya, jika kita selalu
menuruti ide baru yang tiba-tiba muncul, tulisan yang sudah digarap bisa dengan
mudah ditinggalkan begitu saja. Dengan alasan sudah tidak relevan, tidak
menarik, gak ada feel lagi buat lanjut nulis. Solusinya, Anda harus pilih ide
dan tetap fokus sampai ide tersebut mewujud menjadi karya. Sampai tulisan
tuntas.
"Menuntaskan tulisan jauh lebih
baik dari pada tulisan yang dianggap sempurna, namun tidak pernah
selesai."
Ketiga: Tidak Membuat Titik Fokus.
Jika yang disampaikan tidak punya
fokus, tulisan jadi kabur. Tidak tepat sasaran. Bahasan jadi kesana-kemari. Menulis
itu harus fokus pada satu titik sasaran. Fokusnya pada tujuan atau nilai yang
ingin disampaikan. Misalnya, saat Anda ingin menulis yang tujuannya untuk
memberikan orang motivasi dalam berbisnis, maka fokus pada menyampaikan masalah
itu saja. Catatan penting , pisahkan antara menulis dan mengoreksi (membaca
ulang tulisan), jangan sampai bersamaan. Tuntaskan tulisan lebih dulu baru
koreksi Sebab, membaca, menulis, dan mengoreksi hasil tulisan adalah bagian
berbeda. Pikiran kita tidak bisa melakukan itu secara bersamaan.
Jika Anda masih ngotot ingin
melakukan menulis dan membaca secara bersamaan, maka saya pastikan tulisan
tidak akan selesai dan Anda akan berputar-putar pada mengoreksi tulisan sendiri
terus menerus sampai ada malas menyelesaikan tulisan. Maka fokuslah sampai
tulisan selesai 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar