MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
( Aris Ahmad Jaya, DVM, MM)
saat ini profesi guru
banyak diminati oleh generasi muda, banyak anak muda yang tergugah hatinya
ingin mencerdaskan generasi penerus bangsa, akan tetapi akan jadi guru seperti
apakah kita? Pilihan ada ditangan kita semua, tetapi apa saja sih jenis guru
yang ada di sekitar kita?
Menurut Aris Ahmad
Jaya ,berdasarkan niatnya guru dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Guru betulan adalah
guru yang sejak awal ingin menjadi seorang pendidik, ingin mengajar, dan memang
ia ingin menjadi seorang guru. Guru betulan ini memang seorang guru yang
diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu
dengan siswa, dan energi untuk menularkan keilmuannya kepada siswa
2.
Guru kebetulan adalah
seorang yang awalnya tidak ada niat menjadi guru, akan tertapi kebetulan ada
lowongan dan diterima menjadi guru. Namun guru kebetulan ini dapat menjadi guru
betulan ketika dia mau belajar, mau mengerti bahwa ini merupakan bagian dari
proses yang harus dihadapi dan kadang2 guru kebetulan yang dapat guru betulan
jika menyadari bahwa ini proses yang baik yang harus dijalankan
Menjadi guru betulan dan kebetulan bukan merupakan masalah jika mau
menerima dan mencintai profesinya sebagai seorang guru sebagai suatu pilihan
mulia, mau memberi pembelajaran dengan cara baik dan menyenangkan,
menginspirasi anak didik, mencintai ilmu yang disampaikan maka berbuah manis jika guru tersebut mencintai
profesinya,
Berdasar kinerja
seorang guru dibedakan menjadi tiga tipe guru, yaitu
a.
Guru Nyasar
Guru yang tidak mempunyai tujuan, tidak punya arah, guru yang menyesatkan,
gurunya tidak berenergi, tidak punya target, kehadirannya menjadikan jam
dinding menjadi lambat karena anak menjadi jenuh
b.
Guru Bayar
Guru yang energinya terkait dengan
finansial karena ada gaji. Guru macam ini jika tanggal muda terlihat
bersemangat dalam mengajar tetapi jika tanggal tua menjadi kurang semangat.
c.
Guru Sadar
Seorang guru yang kehadirannya menjadikan murid-murid mencintai dirinya,
mencintai pelajarannya, dan mencintai kehidupan karena apapun yang keluar dari
guru sadar adalah kata-kata yang mampu menyadarkan, pembelajaran menjadi
menyenangkan, kehadirannya adalah kehadiran yang menyenangkan dan kepergiannya
akan dirindukan
Mengajar gaya motivator adalah teknik bagaimana seorang pendidik/guru yang
sadar. Guru yang menyadari sepenuhnya bahwa profesi ini adalah profesi yang
mulia yang menghantarkan siswa mendapatkan kepahaman keilmuan yang baik dan
benar sehingga mereka mampu menghadapi
permasalahan sesuai zamannya. Guru sadar adalah konektor kebaikan, konektor
kelimuan yang layak dicintai, guru yang menyadari bahwa ketika dia meninggal,
maka murid-murid inilah yang akan menjadi amal jariah, ilmu yang ditinggalkan
menjadi inspirasi bagi muridnya, menjadi
magnet kecintaan siswa kepada keilmuan,kepada Robnya, melalui dirinya.
Ada 4 peran guru untuk
menjadi guru yang hebat
1.
Mengajar,memindahkan keilmuan
di otak guru ke otak siswa, memindahkan kurikulum dari guru ke siswa
2.
Mendidik, guru menjadi
idola, teladan dan contoh sehingga guru bisa memasukkan nilai-nilai baik yang
bisa dijalankan siswa dalam kehidupan sehari-hari (disiplin,jujur, beryukur, mampu
).
3.
Menginspirasi, guru
yang mampu menginspirasi adalah guru yang mampu menjadikan guru menjadi bagian dari histori sejarah kehidupan
mereka. hal ini terjadi jika kita dapat menunjukkan energi, mampu menunjukan
keteladanan, mampu menunjukkan dengan sepenuh hati sehingga siswa menjadi
terinspirasi.
4.
Menggerakkan, guru
mampu menggerakkan siswa menjalankan apa yang disarankan, menjalankan apa
yang diharapkan
Ada 5 langkah yang
bisa dipraktekan untuk mengajar gaya motivator yaitu:
1.
Jadilah guru yang
menarik dan menyenangkan sehingga siswa tertarik dan merindukan guru. menarik
dimulai dari apa yang dilihat sedangkan menyenangkan dimulai dari apa yang
terasa. Untuk menjadi guru yang menarik, caranya:
Persiapkan diri menjadi pribadi yang
menarik dan menyenangkan (penampilan, perilaku, menjadi pribadi yang layak
diperhatikan dan layak untuk didengarkan.) sehingga siswa mengizinkan kita
masuk kepada mereka atau menerima kehadiran kita, agar murid senang dan nyaman
belajar dengan kita, bagaimana murid kita mengizinkan kita
a.
masuk dengan senyum,
jangan membawa permasalahan ke sekolah ( ke dalam kelas), sapa, dengan salam
yang berbeda dan memberikan apresiasi kepada siswa
b.
Guru memberikan
simulasi-simulasi (game) sederhana sebelum pembelajaran dimulai agar suasana
tidak garing di awal, dan hormon kebahagiaan akan tumbuh
c.
Guru mengapresiasi
setiap proses yang dilakukan oleh siswa, apresiasi baik secara personal maupun
massal, jangan menunggu hasil akhir. (tangkap basah kebaikan tempa besi selagi
panas )
2.
Guru harus menjadi
seorang yang konsisten, komitmen, disiplin dapat dipercaya dan mampu memberikan
teladan/contoh kepada siswa-siswanya. Bukan hanya didalam kelas akan tetapi
juga di luar kelas. Agar bisa menjadi inspirasi bagi siswanya.
3.
Temukan titik lebihnya,
temukan nilai unggul siswa kita dan motivasilah melalui titik lebih tersebut.
Caranya adalah sebagai berikut:
a.
Guru harus mampu
memberikan kesempatan/momentum kepada siswa atas nilai lebihnya, sehingga siswa
merasa dipercaya atas kemampuannya.
b.
Guru harus melibatkan
siswa sebagai pemain bukan hanya sebagai penonton dalam kehidupannya sehingga
siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan dan pendapat.
c.
Guru harus mampu
memberikan label positif kepada siswanya
4.
Guru harus menjalani
hubungan interpersonal yang baik, hubungan persahabatn yang hebat, yaitu menghargai
interaksi/hubungan interpersonal dengan menghafalkan nama siswa, menyebutkan
nama siswa, memberikan ucapan selamat ulang tahun, berikan catatan-catatan
hebat ketika ulangan, dan berikan motivasi
5.
Jangan pernah
meremehkan hal-hal yang kecil. Dengan menyapa, memberikan catatan-catatan
kecil, memberikan ucapan terima kasih, memberikan kepercayaan pada siswa
Demikian langkah
mengajar pola mengajar gaya motivator yang disampaikan oleh Aris Ahmad
Jaya, semoga guru termotivasi untuk menjadi guru yang sadar dan
dapat menerapkan 5 langkah tersebut dalam kelas yang menjadi tangungjawabnya,
sehingga kita bisa menjadi guru yang menginspirasi dan dirindukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar