"Karya
Inovasi & Kualitas Diri"
Pertemuan : Rabu , 16 April 2020
Waktu : Pukul 19.00-21.00
Pemateri : Tri Agus Cahyono ,
M.Pd
TEMA
: Karya Inovasi dan Kualitas
diri
Peresume : Nurul Hikmah, S.Pd ( http://www.umm1syafnan.blogspot.com
)
Guru
SD Negeri Nitikan Semanu Gunungkidul
Pada hakikatnya sebuah karya inovasi
adalah puncak dari proses belajar seseorang.Sesuai taksonomi Bloom yg telah
direvisi oleh Krathwool. Ada 6 tahapan berfikir kognitif
1.
Mengingat
(C1)
2.
Memahami
(C2)
3.
Menerapkan
(C3)
4.
Menganalis
(C4)
5.
Mengevaluasi
(C5)
6.
Menciptakan
(C6)
Dalam taksonomi tersebut Karya
inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi ketika kita
menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati
tahapan2 tersebut jangan sampai kita berinovasi tapi:
1.
Tidak
tahu ilmunya
2.
Tidak
paham maksudnya
3.
Tidak
pernah menggunakan
4.
Tidak
bisa menganalisis bagian2nya
5.
Tidak
bisa menilai kelebihan dan kekurangannya
Jadi intinya jika anda ingin
menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan
dari karya tersebut. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar
bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih
utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan
juri melalui presentasi dan tanya-jawab. Nah bagaimana cara kita belajar untuk
meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi
adalah dengan bekerja.Belajar kita lakukan pada saat mengajar Cara belajar
paling baik adalah dengan mengajar Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketika
puasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya,
menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan)
Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul Dan daya cipta kita sebagai manusia (
kreativitas) akan muncul Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan
kita buat inovasinya.Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)
1.
Asli
(jangan menjiplak)
2.
Perlu
(benar2 dibutuhkan)
3.
Inovativ
4.
Konsisten
Ok, sekarang saya berikan contoh
karya inovasi kami yg mendapatkan penghargaan inobel 2016
Namanya media "Planetarium
Bekam". Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media
konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe Bertahun2 menggunakan globe
hasilnya selalu biasa-biasa saja Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan
prestasi belajar kurang memuaskan
Prestasi kurang lebih disebabkan
kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona
motivasi (jangkauan anak), Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang
namun bisa dikerjakan, jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka
dipastikan anak kurang termotivasi. Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran
IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir
sangat abstrak
Fungsi media ini adalah mempermudah
observasi, Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu
senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari,
dan bulan sangat sulit. Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul
Kita analisis kelebihan dan
kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut Kelebihan:
1.
Model
yg paling sesuai
2.
Ada
di sekolah
3.
Mudah
digunakan
4.
dll
Kekurangan:
1.
Tidak
bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.
Meskipun anak kelas 6 sudah mampu
berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas
Khusus pada gerak semu atau bukan
gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut, semisal
Gerak semu harian matahari. Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian
matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi. Kelemahan
globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari. Sehingga
menjadi sulit bagi anak , Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar Itu
kendala yg harus diselesaikan, maka anak akan lemah motivasinya untuk terus
belajar. Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Ketika kita merekam video dengan
kamera action cam misalnya, kita menggunakannya dalam kondisi bergerak sedangkan
obyek yang kita shot tidak bergerak maka ketika kita memutar videonya hasilnya
benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak dan
kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata sehingga saya
mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita. Itu
ketika saya naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan . Perhatikan teko dalam
video tersebut , teko kondisi sebenarnya tidak bergerak, tetapi dalam video
bergerak, keren banget pasti
siswanya seneng dan motivasi akan timbul,
Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu, teko sebagai matahari
sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi, Dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan
langit
Karya Inobel tidak selalu ada unsur
TIK nya, tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa
akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK. Yang manakah media / alat peraga yang lebih
pertimbangkan oleh dewan juri saat kita
mengikuti lomba inobel apakah yang bersifat tradisional atau modern . Tentu
dengan telah memperhatikan fungsi dan kegunaanya dlm pencapaian IPK siswa. Kelebihan
dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih
kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh
orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit
untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu
maka nilainya akan kurang
Kunci Inovasi
1.
Menemukan
baru
2.
Menyempurnakan yang lama
3.
Silahkan
terapkan APIK tadi menurut kondisi anda sendiri
Minimalkan administrasi, lebih ke
hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita
mengajar, administrasi kebanyaka hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi
yg penting2 saja.Pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka
buat karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg
lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine. Karya tulisnya
yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design), kalau tidak
bisa lebih baik bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan
mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah
Untuk menjadi guru berdedikasi pada tahun 2016
adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah
khsusus) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi
Kalau 2019 adalah dengan pendaftaran
melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora propinsi
Kesimpulan
Dalam berinovasi jangan memikirkan
masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan
prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita
menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga
tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita
dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih
dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.
ayo ikutin jejak beliau buuu
BalasHapus