Senin, 20 April 2020

MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA MASSA LURING ATAU DARING

Senin, 20 April 2020


MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA MASSA LURING DAN DARING

( Catur Nurrochman Octavian)

 

 

Menulis cepat dan tepat di media masa luring atau daring????? Mau dong....tapi gimana ya caranya?. Tenang , malam ini Om Catur akan memberikan ilmunya kepada kita bagaimana agar kita bisa menjadi penulis yang cepat dan tepat. Oke kita kenalan dulu  yuks dengan Om Catur. Catur Nurrochman Octavian nama lengkap Beliau, mulai menulis sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003, 20 buku sudah berhasil diterbitkan dan ratusan artikel yang telah dimuat. Beliau merupakan redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Januari 2019.

Oke mari kita mulai materi tentang menulis cepat dan tepat ala Om Catur.

            Menurut Om Catur, hal pertama yangharus kita kalahkan adalah dua musuh utama dalam menulis, Yaitu “Rasa takut dan malas”. Dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring. Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya, ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan.

Seorang penulis yang baik biasanya adalah pengamat dan pencatat yang baik, karena terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop. Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja, di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang disetirnya. Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”, tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood, Mood harus disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah, jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Om Catur garis bawahi Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.  Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.

Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis?. Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master.  Catat : “Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda”. Mulailah menulis dari sesuatu yang Anda suka. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.

Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.  Menulislah seperti berbicara.  Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan.  Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?

Bagi seorang pemula, mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya.  Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya,  atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek, perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi.

Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi, mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh. Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan?  biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.

 

            Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya. Menulislah seperti berbicar, ketika kita berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika kita berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.

            Ada beragam teknik yang dilakukan penulis.

Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperri spider web. Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan.

Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka: Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.

Agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan awal ketika kita mulai menulis, maka kita dapat membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat.

 

Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis, menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan. Inilah salah satu  kalimat yang memberikan kesan yang sangat dalam bagi saya terutama untuk dijadikan pondasi dalam belajar menulis.

Terimakasih Om Catur, smoga ilmu yang diberikan menjadi ladang pahala buat Om Catur.

Menulis cepat dan tepat di media massa luring dan daring????siapa  takut...


Minggu, 19 April 2020

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR

( Aris Ahmad Jaya, DVM, MM)

saat ini profesi guru banyak diminati oleh generasi muda, banyak anak muda yang tergugah hatinya ingin mencerdaskan generasi penerus bangsa, akan tetapi akan jadi guru seperti apakah kita? Pilihan ada ditangan kita semua, tetapi apa saja sih jenis guru yang ada di sekitar kita?

Menurut Aris Ahmad Jaya ,berdasarkan niatnya guru dibedakan menjadi dua yaitu :

1.   Guru betulan adalah guru yang sejak awal ingin menjadi seorang pendidik, ingin mengajar, dan memang ia ingin menjadi seorang guru. Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa, dan energi untuk menularkan keilmuannya kepada siswa

2.   Guru kebetulan adalah seorang yang awalnya tidak ada niat menjadi guru, akan tertapi kebetulan ada lowongan dan diterima menjadi guru. Namun guru kebetulan ini dapat menjadi guru betulan ketika dia mau belajar, mau mengerti bahwa ini merupakan bagian dari proses yang harus dihadapi dan kadang2 guru kebetulan yang dapat guru betulan jika menyadari bahwa ini proses yang baik yang harus dijalankan

Menjadi guru betulan dan kebetulan bukan merupakan masalah jika mau menerima dan mencintai profesinya sebagai seorang guru sebagai suatu pilihan mulia, mau memberi pembelajaran dengan cara baik dan menyenangkan, menginspirasi anak didik, mencintai ilmu yang disampaikan maka  berbuah manis jika guru tersebut mencintai profesinya,

Berdasar kinerja seorang guru dibedakan menjadi tiga tipe guru, yaitu

a.   Guru Nyasar

Guru yang tidak mempunyai tujuan, tidak punya arah, guru yang menyesatkan, gurunya tidak berenergi, tidak punya target, kehadirannya menjadikan jam dinding menjadi lambat karena anak menjadi jenuh

 

b.   Guru Bayar

Guru yang energinya terkait dengan finansial karena ada gaji. Guru macam ini jika tanggal muda terlihat bersemangat dalam mengajar tetapi jika tanggal tua menjadi kurang semangat.

c.   Guru Sadar

Seorang guru yang kehadirannya menjadikan murid-murid mencintai dirinya, mencintai pelajarannya, dan mencintai kehidupan karena apapun yang keluar dari guru sadar adalah kata-kata yang mampu menyadarkan, pembelajaran menjadi menyenangkan, kehadirannya adalah kehadiran yang menyenangkan dan kepergiannya akan dirindukan

 

Mengajar gaya motivator adalah teknik bagaimana seorang pendidik/guru yang sadar. Guru yang menyadari sepenuhnya bahwa profesi ini adalah profesi yang mulia yang menghantarkan siswa mendapatkan kepahaman keilmuan yang baik dan benar sehingga mereka  mampu menghadapi permasalahan sesuai zamannya. Guru sadar adalah konektor kebaikan, konektor kelimuan yang layak dicintai, guru yang menyadari bahwa ketika dia meninggal, maka murid-murid inilah yang akan menjadi amal jariah, ilmu yang ditinggalkan menjadi inspirasi bagi muridnya,  menjadi magnet kecintaan siswa kepada keilmuan,kepada Robnya, melalui dirinya.

 

Ada 4 peran guru untuk menjadi guru yang hebat

1.   Mengajar,memindahkan keilmuan di otak guru ke otak siswa, memindahkan kurikulum dari guru ke siswa

2.   Mendidik, guru menjadi idola, teladan dan contoh sehingga guru bisa memasukkan nilai-nilai baik yang bisa dijalankan siswa dalam kehidupan sehari-hari (disiplin,jujur, beryukur, mampu ).

3.   Menginspirasi, guru yang mampu menginspirasi adalah guru yang mampu menjadikan guru  menjadi bagian dari histori sejarah kehidupan mereka. hal ini terjadi jika kita dapat menunjukkan energi, mampu menunjukan keteladanan, mampu menunjukkan dengan sepenuh hati sehingga siswa menjadi terinspirasi.

4.   Menggerakkan, guru mampu menggerakkan siswa menjalankan apa yang  disarankan, menjalankan apa yang diharapkan

 

 

Ada 5 langkah yang bisa dipraktekan untuk mengajar gaya motivator yaitu:

1.   Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa tertarik dan merindukan guru. menarik dimulai dari apa yang dilihat sedangkan menyenangkan dimulai dari apa yang terasa. Untuk menjadi guru yang menarik, caranya:

Persiapkan diri menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan (penampilan, perilaku, menjadi pribadi yang layak diperhatikan dan layak untuk didengarkan.) sehingga siswa mengizinkan kita masuk kepada mereka atau menerima kehadiran kita, agar murid senang dan nyaman belajar dengan kita, bagaimana murid kita mengizinkan kita

a.   masuk dengan senyum, jangan membawa permasalahan ke sekolah ( ke dalam kelas), sapa, dengan salam yang berbeda dan memberikan apresiasi kepada siswa

b.   Guru memberikan simulasi-simulasi (game) sederhana sebelum pembelajaran dimulai agar suasana tidak garing di awal, dan hormon kebahagiaan akan tumbuh

c.   Guru mengapresiasi setiap proses yang dilakukan oleh siswa, apresiasi baik secara personal maupun massal, jangan menunggu hasil akhir. (tangkap basah kebaikan tempa besi selagi panas )

 

2.   Guru harus menjadi seorang yang konsisten, komitmen, disiplin dapat dipercaya dan mampu memberikan teladan/contoh kepada siswa-siswanya. Bukan hanya didalam kelas akan tetapi juga di luar kelas. Agar bisa menjadi inspirasi bagi siswanya.

3.   Temukan titik lebihnya, temukan nilai unggul siswa kita dan motivasilah melalui titik lebih tersebut. Caranya adalah sebagai berikut:

a.   Guru harus mampu memberikan kesempatan/momentum kepada siswa atas nilai lebihnya, sehingga siswa merasa dipercaya atas kemampuannya.

b.   Guru harus melibatkan siswa sebagai pemain bukan hanya sebagai penonton dalam kehidupannya sehingga siswa mampu mengungkapkan ide, gagasan dan pendapat.

c.   Guru harus mampu memberikan label positif kepada siswanya

 

4.   Guru harus menjalani hubungan interpersonal yang baik, hubungan persahabatn yang hebat, yaitu menghargai interaksi/hubungan interpersonal dengan menghafalkan nama siswa, menyebutkan nama siswa, memberikan ucapan selamat ulang tahun, berikan catatan-catatan hebat ketika ulangan, dan berikan motivasi

5.   Jangan pernah meremehkan hal-hal yang kecil. Dengan menyapa, memberikan catatan-catatan kecil, memberikan ucapan terima kasih, memberikan kepercayaan pada siswa

Demikian langkah mengajar pola mengajar gaya motivator yang disampaikan oleh Aris Ahmad Jaya,  semoga guru termotivasi  untuk menjadi guru yang sadar dan dapat menerapkan 5 langkah tersebut dalam kelas yang menjadi tangungjawabnya, sehingga kita bisa menjadi guru yang menginspirasi dan dirindukan.


SIAPKAN DIRI RAIH GURU BERPRESTASI

Bagi sebagian guru meraih penghargaan guru berprestai adalah puncak prestasi pada kariernya, siapa sih yang ga pingin meraih gelar tersebut. Akan tetapi butuh ilmu yang harus dierap agar gelar tersebut dapat kit araih. Nah pada pertemuan ke 7 ini, pak Sigit Suryono yang akan berbagi  pengalaman,  ilmu dan strategi bagaimana menjadi “ Guru Menulis dan Berprestasi” . Bapak Sigit Suryono merupakan salah satu guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul  yang berhasil menyabet beberapa kejuaraan guru berprestasi. Beliau akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilannya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di group ini untuk bisa mencapai hal tersebut.

Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay yaitu "Guru menulis dan Berprestasi"  sebenarnya beliau baru satu kali membuat buku itupun harus dibuat bersama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpenyang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya". Namun di sisi lain beliau sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang diupload di web yaitu di ciget.info maupun di inobel.id

Hal pertama yang ingin beliau sharingkan adalah tentang bagaimana beliau bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015.Untuk mencapai kejuaran tersebut sebenarnya beliau mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Pada saat itu masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. beliau melihat ada peluang yang direkam dari senior-senior  saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 beliau sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran .

Jadi untuk keberhasilan awal yang beliau  rasakan adalah:

1.   Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja

2.   Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai saya jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat... kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang beliau buatpun masih kalah, padahal dalam lomba padalah pada saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu beliau melakukan riset kenapa selalu kalah dan beliau renungkan akhirnya mulai tahun 2009 beliau sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional beliau  selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lombtingkat nasional apa sih yang menyebabkannya"?

Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:

1.   Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),

2.   Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.

3.   Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba)

4.   Siapkan di Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba

5.   Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan disampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang telah disiapkan karena akan banyak memakan waktu

 

Kegagalan-kegagalan di awal beliau ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan, sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat misalnya ( siapa saya, prestasi apa yang  miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya harus fokus pada media yang saya presentasikan) itu penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu beliau kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa dirinya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilainya bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk .

Orang-orang yang luar biasa di group ini ada yang juara inobel, ada yang juara lkg, ada yang juara bidang lain tentu juga merasakan apa yang pernahbeliau rasakan, lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran beliau pada teman-teman di group ini dan tentu buat beliau sendiri mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.

 

 Tips untuk sukes meraih juara Gupres tingkat Nasional adalah :

1.   Untuk tahun 2015 syarat portofolio  adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah dilakukan dari tahun ke tahun, usahakan mengarsip dokumen kegiatan yang telah dilakukan setiap saat, sehingga semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap

2.   Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya.

3.   Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki

4.   penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat

5.   Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi

6.   Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat

 

Adapun tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Tingkat kabupaten

1.   Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional

2.   Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.

3.   Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

 

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY

1.   Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional

2.   Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik , Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional

3.   Psikotest

4.   Presentasi dan wawancara karya ilmiah

Tingkat Nasional

1.   Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional

2.   Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik , Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional

3.   Psikotest

4.   Presentasi dan wawancara karya ilmiah

 

 Demikian ilmu, tips dan trik yang sudah dibagikan oleh bapak Sigit Suryono, bagi teman- teman guru yang ingin mefraih gerar / penghargaan “ GURU BERPRESTASI” mari siapkan segala sessuatunya mulai dari sekarang.


Kamis, 16 April 2020

Dari pelosok Negeri Meraih INOBEL

"Karya Inovasi & Kualitas Diri"

 

Pertemuan        : Rabu , 16 April 2020

Waktu             : Pukul 19.00-21.00

Pemateri          :  Tri Agus Cahyono , M.Pd

TEMA            : Karya Inovasi dan Kualitas diri

Peresume         :  Nurul Hikmah, S.Pd  ( http://www.umm1syafnan.blogspot.com )

                        Guru SD Negeri Nitikan Semanu Gunungkidul

 


Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang.Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool. Ada 6 tahapan berfikir kognitif

1.    Mengingat (C1)

2.    Memahami (C2)

3.    Menerapkan (C3)

4.    Menganalis (C4)

5.    Mengevaluasi (C5)

6.    Menciptakan (C6)

Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut jangan sampai kita berinovasi tapi:

1.    Tidak tahu ilmunya

2.    Tidak paham maksudnya

3.    Tidak pernah menggunakan

4.    Tidak bisa menganalisis bagian2nya

5.    Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya

Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab. Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja.Belajar kita lakukan pada saat mengajar Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketika puasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan) Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul Dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan kita buat inovasinya.Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)

1.      Asli (jangan menjiplak)

2.      Perlu (benar2 dibutuhkan)

3.      Inovativ

4.       Konsisten

Ok, sekarang saya berikan contoh karya inovasi kami yg mendapatkan penghargaan inobel 2016

Namanya media "Planetarium Bekam". Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan

Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak), Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan, jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi. Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak

Fungsi media ini adalah mempermudah observasi, Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul

Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut Kelebihan:

1.    Model yg paling sesuai

2.    Ada di sekolah

3.    Mudah digunakan

4.    dll

Kekurangan:

1.    Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.

Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas

Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut, semisal Gerak semu harian matahari. Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi. Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari. Sehingga menjadi sulit bagi anak , Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar Itu kendala yg harus diselesaikan, maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar. Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan masalah tersebut?

Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya, kita menggunakannya dalam kondisi bergerak sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak maka ketika kita memutar videonya hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata sehingga saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita. Itu ketika saya naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan . Perhatikan teko dalam video tersebut , teko kondisi sebenarnya tidak bergerak, tetapi dalam video bergerak, keren banget  pasti siswanya  seneng dan motivasi akan timbul, Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu, teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi,  Dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan langit

 

Karya Inobel tidak selalu ada unsur TIK nya, tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK. Yang manakah  media / alat peraga yang lebih pertimbangkan  oleh dewan juri saat kita mengikuti lomba inobel apakah yang bersifat tradisional atau modern . Tentu dengan telah memperhatikan fungsi dan kegunaanya dlm pencapaian IPK siswa. Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu maka nilainya akan kurang

Kunci Inovasi

1.    Menemukan baru

2.     Menyempurnakan yang lama

3.    Silahkan terapkan APIK tadi menurut kondisi anda sendiri

Minimalkan administrasi, lebih ke hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyaka hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting2 saja.Pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine. Karya tulisnya yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design), kalau tidak bisa lebih baik bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah

 

 Untuk menjadi guru berdedikasi pada tahun 2016 adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khsusus) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi

Kalau 2019 adalah dengan pendaftaran melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora propinsi

 

Kesimpulan

Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.